Dalam dunia pengembangan diri, mengenali karakter dan pola interaksi antarpribadi menjadi salah satu kunci penting dalam membangun hubungan yang harmonis. Salah satu metode yang cukup populer dalam memetakan kepribadian adalah Tes STIFIn, sebuah pendekatan yang mengelompokkan karakter berdasarkan fungsi dominan otak seseorang: Sensing (S), Thinking (T), Insting (In), Feeling (F), dan Intuiting (I).
Selain mengenali karakter individu, STIFIn juga memperkenalkan pola hubungan segilima, yaitu cara setiap tipe berinteraksi satu sama lain. Pola ini terbagi menjadi dua jenis hubungan utama:
Hubungan Mendukung
Dalam pola ini, satu tipe cenderung menguatkan dan memberikan energi positif kepada tipe tertentu. Hubungan mendukung biasanya membantu seseorang merasa lebih dihargai, dimengerti, dan termotivasi. Interaksi ini umumnya menghasilkan kerja sama yang produktif dan harmonis.
Contohnya:
-
S → F (Sensing mendukung Feeling)
-
F → I (Feeling mendukung Intuiting)
-
I → In (Intuiting mendukung Insting)
-
In → T (Insting mendukung Thinking)
-
T → S (Thinking mendukung Sensing)
Dalam hubungan mendukung, komunikasi berjalan lebih lancar karena kedua belah pihak saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Hubungan Menaklukkan
Berbeda dengan hubungan mendukung, hubungan menaklukkan terjadi ketika satu tipe cenderung mendominasi atau menguji tipe lainnya. Bukan berarti hubungan ini buruk—justru pola ini dapat menciptakan pertumbuhan, tantangan, dan perkembangan diri.
Namun, jika tidak disadari atau dikelola dengan baik, hubungan ini bisa memicu konflik, ego, atau salah paham.
Contoh pola:
-
S menaklukkan In
-
In menaklukkan F
-
F menaklukkan T
-
T menaklukkan I
-
I menaklukkan S
Dalam konteks tertentu, seperti lingkungan kerja atau bisnis, hubungan menaklukkan dapat mendorong performa dan inovasi—selama tetap ada komunikasi sehat.
Penerapan Pola Sirkulasi STIFIn dalam Berbagai Aspek Kehidupan
Metode sirkulasi STIFIn dapat diterapkan dalam berbagai konteks relasi manusia, seperti:
-
Lingkungan Sosial: memahami cara terbaik memperlakukan teman dengan karakter berbeda.
-
Tim Kerja: mengatur pembagian tugas sesuai kecenderungan fungsi otak agar produktif.
-
Keluarga: orang tua dapat memahami pola perilaku anak dan merespon secara tepat.
-
Hubungan Suami Istri: menghindari kesalahpahaman dan membangun komunikasi yang saling menghargai.
-
Partnership Bisnis: memilih partner dengan tipe yang mendukung visi dan ritme kerja.
Dengan memahami pola ini, hubungan antarindividu menjadi lebih efektif dan harmonis.
Simpulan
Konsep Sirkulasi STIFIn bukan hanya teori, tetapi alat untuk mengenali dinamika emosi, cara berpikir, dan respons antar kepribadian.
Pada akhirnya, baik hubungan mendukung maupun menaklukkan memiliki perannya masing-masing dalam membentuk karakter dan mencapai tujuan hidup.