Sebenarnya, kita semua pernah kena momen “stop dulu, coba pikirin ini”. Nah, QS ‘Abasa ayat 24 adalah salah satunya. Kalimatnya pendek, tapi maknanya dalem banget. Kayak notifikasi dari Allah:
“Hei, lihat dulu apa yang kamu makan dan dari mana itu berasal.”
Kenapa sih penting memperhatikan makanan?
1. Karena makanan menentukan sehat–nggaknya hidup kita
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa:
-
28% penyakit di Indonesia berkaitan dengan pola makan yang buruk.
-
Stunting (pendek kronis) masih berada di angka 21,5% (SSGI 2022), salah satu penyebabnya: asupan gizi kurang tepat.
-
Konsumsi gula masyarakat Indonesia mencapai lebih dari 20 gram per hari, padahal WHO merekomendasikan maksimal 25 gram sehari.
Ayat ini seolah mau bilang: “Coba lihat, cara kamu makan itu ikut menentukan masa depan kesehatanmu.”
2. Karena makanan adalah perjalanan panjang yang nggak kita sadari
Makanan kita itu kayak film panjang yang jarang kita tonton:
-
Allah turunkan hujan
-
Tanah merekah
-
Tumbuh biji-bijian, sayuran, buah
-
Petani menanam
-
Pekerja mengangkut
-
Pedagang menjual
-
Baru sampai ke piring kita
Ayat ini mengajak kita menonton “behind the scenes” rezeki kita.
Analogi sederhana:
Kita suka amaze lihat unboxing gadget. Padahal makanan yang masuk ke tubuh kita punya proses yang jauh lebih keren, tapi jarang kita “unboxing secara batin”.
“Kasus” Nyata: Mie Instan vs Real Food
Mawar, 24 tahun, pekerja kantoran. Karena sibuk, dia lebih sering makan mie instan atau frozen food. Hasilnya?
-
Berat badan naik 7 kg dalam 8 bulan
-
Sering pusing
-
Gampang capek
Setelah cek lab, ternyata kadar gula darahnya mulai mendekati prediabetes. Dokter bilang, masalahnya simpel:
gizinya kurang, proses makanan terlalu dipersingkat.
Kasus ini bukan satu-dua. Data Riskesdas 2018 menunjukkan:
-
95% orang Indonesia kurang konsumsi sayur dan buah.
-
Tapi konsumsi makanan cepat saji meningkat setiap tahun.
QS ‘Abasa ayat 24 seakan berkata:
“Lihat makananmu… jangan cuma lihat karena lapar, tapi lihat karena sadar.”
3. Karena makanan adalah amanah untuk tubuh
Tubuh itu “kendaraan resmi” dari Allah. Kita yang nyetir, tapi bensinnya juga harus benar.
Kalau motor diisi air, pasti mogok.
Kalau tubuh diisi makanan sembarangan, ya penyakit datang.
Dengan kata lain:
Ayat ini adalah reminder lembut tapi tegas: makan itu ibadah, bukan sekadar mengenyangkan.
Jadi, apa tindakan sederhananya?
-
Cek label gizi sebelum beli makanan.
-
Kurangi porsi gula dan makanan ultra-proses.
-
Tambah buah-sayur tiap hari (minimal 5 porsi).
-
Sadari proses rezeki — makan dengan syukur, bukan buru-buru.
QS ‘Abasa ayat 24 bukan cuma tentang “lihat makananmu”, tetapi “lihat hidupmu lewat makananmu”.