Melihat Hari yang Bahagia

2023-11-11 05:05:32 | Diperbaharui: 2023-11-11 05:05:32
Melihat Hari yang Bahagia
Foto: Fajar dari Bukit Mageria | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

 

Saya benar-benar bersyukur karena diberikan mata, sehingga saya bisa melihat hari ini. Hari ini yang cerah ditaburi cahaya merah kekuningan dari ufuk timur.

Hari yang disambut dengan kicauan burung dan tiupan angin segar dari pantai laut. Hari baru yang ditemani instrumen Kenny, forever in love.

Saya terbawa suasana indah saat ini, ketika saya keluar dari kamar dan menatap sang fajar pagi ini. 

Terpikirkan bahwa bahagia itu sederhana. Bersyukur atas hari ini karena bisa melihat hari baru yang indah. Bahagia itu bisa begitu nyata dan dekat di hati, ketika saya diam sejenak menghadap sang fajar pagi yang datang mengunjungi.

Bahagia itu saat berada dalam keheningan pagi yang ditemani kicauan burung dan menikmati pancaran rona fajar dari timur yang hangat dan membuai.

Bahagian itu saat membayangkan bahwa hari baru ini adalah suatu hadiah (Geschenk). Kado indah yang sebetulnya sangat mahal, tapi saya terimanya secara pro Deo.

Kebesaran kasih Tuhan itu memang selalu nyata kepada semua manusia. Tuhan tidak peduli konflik dan kekerasan, Ia tetap memberi sama kepada semua manusia.

Tuhan tidak membedakan mana orang Palestina dan mana orang Israel. Ia berikan matahari dan hujan kepada kita semua. Semoga mereka bisa merasakan kasih Tuhan yang adil itu dan bisa berdamai.

Kapan kalian bahagia, jika kalian tidak melihat keindahan hari ini sebagai hadiah yang cuma-cuma dari Tuhan?

Jangan lupa bahagia dengan hari-hari hidupmu.

Suara Keheningan, 11.11.2023

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
2 Orang menyukai Artikel Ini
avatar