Menulis: Obat Murah untuk Luka yang Tidak Kelihatan

2025-02-25 13:58:22 | Diperbaharui: 2025-02-25 19:07:21
Menulis: Obat Murah untuk Luka yang Tidak Kelihatan

Kita hidup di era di mana curhat di media sosial lebih cepat viral daripada menghubungi seorang teman. Sebuah cuitan melankolis bisa mendapat ribuan retweet, tapi ketika kamu benar-benar butuh didengar, siapa yang benar-benar ada? Ironisnya, di tengah dunia yang semakin terhubung, banyak orang justru merasa semakin kesepian. Lalu, ke mana harus melarikan diri?

Jawabannya, bagi banyak orang, adalah menulis.

Menulis bukan sekadar menggoreskan huruf di atas kertas atau mengetik kata demi kata di layar. Ini adalah seni bertahan hidup bagi mereka yang pikirannya terlalu bising untuk ditampung sendiri. Di saat dunia terasa terlalu riuh, menulis memberi ruang untuk bernapas. Di saat tak ada bahu untuk bersandar, kertas selalu siap menampung segala beban.

Mengapa Kita Lebih Mudah Curhat ke Kertas daripada ke Manusia?

Sederhana: kertas tidak menghakimi.

Coba ingat kapan terakhir kali kamu bercerita kepada seseorang tentang masalah yang benar-benar mengganggu. Mungkin kamu mendengar respons seperti, “Kamu kurang bersyukur sih.” Atau lebih parah, “Aku juga pernah ngalamin yang lebih parah.”

Bukannya merasa lega, kamu justru semakin merasa kecil. Inilah masalahnya: manusia sering kali lebih suka memberikan solusi daripada sekadar mendengar. Padahal, tidak semua luka butuh solusi instan. Beberapa hanya butuh diakui keberadaannya.

Kertas tidak akan menyuruhmu “Jangan lebay, semua orang juga punya masalah.” Ia hanya diam, menerima, membiarkan kamu mengeluarkan semuanya tanpa perlu takut dihakimi. Dan anehnya, dari sana justru muncul kelegaan.

Journaling Bukan Sekadar Tren, Tapi Penyelamat

Dulu, orang-orang mungkin akan menertawakanmu jika ketahuan menulis jurnal harian. Sekarang? Journaling telah menjadi tren global, digemari oleh anak muda hingga eksekutif sibuk. Mulai dari gratitude journal, morning pages, hingga bullet journal, semua menawarkan satu hal yang sama: ruang untuk memahami diri sendiri.

Penelitian dari The University of Texas menemukan bahwa menulis ekspresif dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental. Bahkan, menurut American Psychological Association, journaling secara rutin dapat memperkuat daya tahan mental dan membantu seseorang memproses trauma.

Jadi, kalau ada yang bilang menulis jurnal itu buang-buang waktu, katakan saja, “Ini terapi murah, tanpa antrean panjang di psikolog.”

Menulis untuk Bertahan: Ketika Kata-Kata Menjadi Tempat Berlindung

Banyak orang berpikir bahwa hanya mereka yang memiliki bakat menulis yang boleh menuangkan isi pikirannya ke dalam kata-kata. Ini kesalahan besar.

Menulis bukan hak eksklusif para penulis. Lihatlah Anne Frank, yang menulis diari dalam persembunyian, menjadikannya salah satu suara paling berpengaruh dalam sejarah. Atau Frida Kahlo, yang menuangkan rasa sakitnya dalam surat dan puisi. Mereka tidak menulis untuk mencari ketenaran, tetapi untuk bertahan.

Menulis adalah cara untuk mengambil kendali atas sesuatu yang terasa kacau. Ketika dunia luar terlalu bising dan kepala terasa seperti medan perang, menuliskan isi hati bisa menjadi satu-satunya cara untuk tetap waras.

Jadi, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Jika hidup mulai terasa berat, coba ambil pena dan kertas, atau buka aplikasi catatan di ponselmu. Tulis apa pun. Tidak perlu indah, tidak perlu sempurna. Biarkan kata-kata mengalir tanpa filter.

Menulis tidak akan menghapus masalahmu, tetapi ia bisa membantu kamu memahaminya. Kata-kata bisa menjadi jembatan antara hati dan logika, antara rasa sakit dan penyembuhan.

Dan ingatlah: tidak ada tulisan yang sia-sia. Jika dunia terlalu sibuk untuk mendengar, biarkan kertas menjadi saksi bahwa kamu pernah berjuang, pernah terluka, dan yang terpenting: pernah mencoba untuk bertahan.

Karena di ujung pena, sering kali ada harapan yang tak terduga.

 
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
3 Orang menyukai Artikel Ini
avatar