Idul Adha 1444 H dalam Renungan

2023-06-29 08:26:38 | Diperbaharui: 2023-06-29 08:26:38
Idul Adha 1444 H dalam Renungan
Picture by Pixabay

Teman Ketapels

Sebelumnya Mimin mengucapkan Selamat Idul Adha 1444 H untuk teman Ketapels yang merayakan. Sudah pulang salat Ied pastinya ya? Siap-siap ke masjid dong bagi teman Ketapels yang terpilih menjadi panitia qurban di tempat tinggal masing-masing.

Tahun ini Mimin absen dari kepanitiaan qurban. Berbeda dengan tahun lalu. Sudah sejak pagi hingga sore Mimin stand by di masjid. Tahun ini lebih santai jadi bisa membersamai teman Ketapels.

Teman Ketapels, kalo boleh Mimin tahu nih. Apa sih makna berqurban bagi kalian? Pastinya dong kalian memiliki opini masing-masing. Yuk, sharing di sini ya? Barangkali bermanfaat dan menjadi renungan bagi teman Ketapels lainnya.

Kalau arti berqurban bagi Mimin sih pertama tentu saja bentuk ketaatan kita terhadap perintah Allah SWT. Karena peristiwa berqurban sendiri awal mulanya kan memang ujian Allah terhadap nabi Ibrahim, yang sudah lama mendambakan seorang anak. Begitu diberi kok malah disuruh sembelih. 

Secara logika, "Enak saja. Susah payah mendapatkan anak. Cuma satu-satunya kok seenaknya disuruh sembelih. Si anak bakal pergi jauh saja berat." Benar sih. Tidak salah. Namun yang dilihat dari perintah tersebut bukan kesewenang-wenangan Allah, mentang-mentang Dia yang punya kuasa. Seberapa taat si hamba dalam hal ini nabi Ibrahim, itu yang dilihat.

Ternyata nabi Ibrahim, bahkan si anak yang akan disembelih yaitu Ismail dengan penuh keikhlasan melaksanakan perintah tersebut. Hasilnya? Malaikat mengganti Ismail dengan seekor domba. Dikemudian hari sampai hari ini perintah tersebut diperingati sebagai hari berqurban atau Idul Adha.

Nah, Mimin memaknainya pun demikian. Bentuk ketaatan terhadap Allah SWT. Begitu memiliki rezeki berlebih tentu Mimin melaksanakan qurban dengan menyembelih satu ekor kambing. Namun pada saat tidak ada rezeki berlebih Mimin ikut patungan saja sepol kemampuan. Intinya ikut berqurban. Jangan sampai qurban perasaan saja... hihihi

Makna lainnya, meningkatkan kesyukuran Mimin terhadap rezeki yang telah didapatkan selama ini. Dalam kondisi ekonomi yang sedang terpuruk, Mimin bersyukur bisa berqurban meski patungan atau urunan. Sementara yang lain jangankan patungan untuk berqurban, untuk membeli beras saja bisa jadi kesulitan.

Apapun itu, yang terpenting rasa syukur. Bisa atau tidak berqurban tetap harus bersyukur. Sebab masih bisa menjumpai Idul Adha tahun 2023. Tahun depan? Tak ada yang tahu. Semoga sih kita masih bisa sama-sama menjumpai Idul Adha tahun depan. Aamiin.

Salam Ketapels,

 

Silaturahmi, Berbagi, Inspirasi

 

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
1 Orang menyukai Artikel Ini
avatar