Hallo teman Ketapels,
Yuk, jalan-jalan ke daerah Legok, Tangerang. Menikmati senja di tepi danau. Namanya Danau Gawir.
Duh, pada senyum-senyum ya mendengar nama danaunya. Memang begitu nama danaunya. Artinya tebing atau curang.
Menikmati senja. Menanti senja. Apapun sebutannya senja selalu memiliki cerita tersendiri bagi para penikmat senja.
Tempat yang tepat untuk menanti senja biasanya di pantai. Oleh karenanya ada yang meluangkan waktu khusus pergi ke pantai hanya untuk menunggu senja.
Lantas bagaimana jika tempat tinggal kita jauh dari pantai? Apa harus menunggu libur panjang baru bisa menikmati senja? Tidak juga.
Senja dimana pun selalu tampak indah. Tinggal bagaimana kita memaknainya. Menunggu senja di danau, menikmati senja di danau bisa menjadi pilihan yang tepat jika tempat tinggal kita jauh dari pantai.
Mimin bukan penyuka senja, tapi sesekali bolehlah merasakan sensasi menunggui senja di suatu tempat. Adalah Danau Gawir yang menjadi tujuan Mimin kali ini.
Sebuah danau buatan yang terbentuk akibat galian pasir yang terus-menerus. Danau Gawir berada di daerah Legok, Tangerang. Mimin penasaran dengan angel senja yang indah bidikan seorang Photographer.
Suatu ketika Mimin sengaja meluangkan waktu untuk mengunjungi tempat tersebut. Ternyata memang cukup menarik. Sebuah danau dengan ukuran sedang dikelilingi pepohonan perdu. Tempat yang tepat untuk menenangkan diri.
Apalagi lokasinya jauh dari jalan raya. Saat tiba di sana sudah banyak muda-mudi yang memenuhi tempat tersebut. Ada yang memancing, sekadar duduk-duduk sambil ngobrol dengan teman, atau sengaja selfie-selfie.
Sepertinya Danau Gawir memang tempat muda-mudi dan warga sekitar menghabiskan waktu. Adanya pedagang makanan dan minuman menambah semarak suasana. Kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan, membuat sekitar danau terlihat kotor oleh sampah yang berserakan.
Padahal tempat tersebut cukup menarik untuk dikunjungi. Saat suasana terang maupun redup Danau Gawir tetap terlihat indah. Pantas banyak yang datang ke sana untuk sekadar duduk-duduk.
Apalagi tidak dipungut biaya alias gratis. Parkir motor pun bisa sesuka hati. Termasuk di tepi danaunya. Jadi benar-benar masih alami dan belum ada campur tangan pemerintah setempat.
Bagaimana akses menuju ke sana?
Seperti biasa, kalau Mimin dengan mengendarai sepeda motor dan mengandalkan maps, jadi langsung meluncur ke lokasi sesuai arahan maps.
Bagi yang naik angkutan umum bisa pilih angkot jurusan Legok dari Tangerang. Nanti turun saja di Desa Gawir. Bisa lanjut dengan berjalan kaki atau naik ojek pangkalan.
Berhubung masih alami, maka akses menuju danau pun belum tertata. Jadi jalanannya masih apa adanya. Berupa jalan setapak yang masih berupa tanah dan berbatu. Di sekelilingnya masih banyak pohon bambu.
Namun begitu tiba di lokasi yaitu Danau Gawir. Maka perasaan lega akan menghinggapi kita. Setidaknya bisa terhindar dari terperosok atau terpeleset di jalan yang becek.
Jangan melihat sekeliling, tapi fokus dengan senja atau sunset di atas danau. Maka rasa kagum akan muncul. Secuil keindahan di tanah Legok.
Bagi pesepeda atau pencinta motor cross, tempat ini sangat cocok untuk didatangi. Akses menuju Danau Gawir menjadi tantangan tersendiri.
Bagi pemotor manis seperti Mimin, yang terbiasa di jalan mulus beraspal, akses ke sana cukup untuk menguji nyali.
Penasaran? Yuk, jalan-jalan ke Tangerang. Nikmati senja di sana, secuil keindahan di tanah Legok. (EP)
Note: Tulisan yang sama tayang juga di www.kompasiana.com/denik13.