(Seputar Tangsel Plus) Melihat dari Dekat Bendungan Gintung

2023-06-12 06:01:59 | Diperbaharui: 2023-06-12 06:01:59
(Seputar Tangsel Plus) Melihat dari Dekat Bendungan Gintung
Mimin menikmati pemandangan Bendungan Gintung (dokpri)

Hai, Hai

Halo teman Ketapels. Apa kabarnya nih? Selamat datang di Ketapels bagi yang baru bergabung. Maaf nih Mimin baru muncul lagi.

Kali ini muncullah membawa cerita loh. Tentu saja cerita seputar Tangsel Plus. Ada apa sih di Tangsel Plus? Apa saja sih yang menarik di sana?

Nah, nanti satu-satu Mimin ceritain ya? Biar makin kenal dengan Tangsel Plus. Kalau sudah kenalkan makin cinta tuh. Uhuuuy.

Makin cinta dengan kota yang ditinggali maksudnya. Asik loh kalau sudah cinta. Semua terasa indah. Ehemmmm. Baiklah,  langsung saja ya?

Jadi cerita yang Mimin tuliskan kali ini tentang Bendungan Gintung. Pernah dengarkan dengan yang namanya Situ Gintung?

Nah, Bendungan Gintung dan Situ Gintung adalah tempat yang sama. Hanya beda nama saja. Dulu dikenalnya ya Situ Gintung. Sejak tahun 2011 berubah nama menjadi Bendungan Gintung.

Melansir dari halaman Wikipedia Indonesia, Bendungan Gintung adalah danau buatan yang berada di kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Danau ini sudah ada sejak tahun 1932. 

Dengan luas (dulu) 31 ha, Bendungan Gintung difungsikan sebagai tempat menampung air hujan. Yang kemudian dipergunakan untuk mengairi ladang dan sawah di sekitar sana.

Namun sejak tahun 1970 dialih fungsikan sebagai tempat wisata. Di sekitar Bendungan Gintung dibangun restoran dan obyek wisata lain. Dari situlah orang mengenal Situ Gintung.

Bendungan Gintung merupakan bagian dari aliran sungai Cisadane. Sungai utama yang melintasi wilayah Tangerang. Sumber aliran sungai berasal dari Gunung Salak dan Gunung Pangrango.

Pada tanggal 27 Maret 2009 terjadi musibah akibat curah hujan yang sangat deras dan terus-menerus. Tanggul Bendungan Gintung jebol. Mengakibatkan bencana yang menelan korban hingga 99 jiwa.

Bagaimana tidak? Tinggi air mencapai 6 meter. Terjadi secara tiba-tiba sekitar pukul 04.00 WIB. Saat orang-orang masih terlelap. Hanya sebagian yang terbangun dan bersiap menuju masjid menantikan azan subuh.

Musibah tersebut tercatat dalam sejarah. Menjadi musibah yang menyentak hati seluruh masyarakat Indonesia. Presiden dan gubernur yang memimpin saat itu mendatangi lokasi. Semua turut prihatin menyaksikan kondisi rumah warga yang terkena musibah.

Monumen peringatan musibah tahun 2009 (dokpri)

Untuk mengenang peristiwa tersebut, di sekitar lokasi dibangun sebuah monumen. Setelah musibah tersebut dilakukan evaluasi dan perbaikan di sekitar Bendungan Gintung. Kini masyarakat bisa menikmati kembali tempat tersebut untuk berwisata.

Ingin duduk-duduk di sekitar Bendungan? Bisa. Ingin olahraga? Bisa. Ingin kuliner? Bisa banget. Ingin selfie? Wajib banget.

Jadi kapan teman Ketapels mau ke sana? Jangan lupa ajak Mimin ya. Eh, terbalik ya. Mestinya Mimin yang mengajak kalian ke sana. Nanti deh Mimin atur waktunya y. Mau enggak nih?

Oke deh. Cukup dulu ya cerita dari Mimin. Nantikan cerita Mimin lainnya. Yang pastinya seru punya.

 

Salam Ketapels

Silaturahmi, Berbagi, Inspirasi

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar
Menyapa buat teman2 Kompasiana semuanya aja. Salam Kreatif. Johanes Krisnomo
2023-06-13 20:39:05
Hallo. Salam kreatif dan sehat juga ya. Terima kasih atas kunjungannya.
2023-06-17 09:39:14
ngeri klo inget lagi kejadiannya, kayak air bah. byk yang hilang.
2023-06-13 09:34:36
Iya, Bang Dzul. Kaget waktu dapat kabar kejadian itu. Enggak nyangka. Namanya musibah ya?
2023-06-13 20:15:43