Hi, Koteker dan Kompasianer. Apa kabar? Masih sehat dan bahagia, bukan.
Sabtu lalu, Mimin sudah mengajak kalian jalan-jalan ke Yogyakarta. Ada Uray Kusumawijaya, mahasiswa S3 di UGM yang menceritakan bagaimana berbedanya kota tempat dia menuntut ilmu, dengan Pontianak di mana ia lahir dan tinggal.
Sembari menunggu peserta hadir, moderator Gana Stegmann memutarkan video youtube yang menayangkan kuliner anti mainstream yang bisa kita santap sembari hiling:
- Lupis Urang di mbah-mbah pasar Kranggan
- Mangut mbah Marto
- Bakmi Jombor
- Restoran Little Garden resto di Cangkringan.
- Ceblek Pari Nanggulang di Kulonprogo (istimewa karena nggak ada wifii sehingga orang akan bersosialisasi di dunia nyata)
Menurut Uray, memang sangat disayangkan kalau orang hanya makan di Malioboro saja dan nggak hunting ke tempat-tempat yang tersmbunyi seperti yang baru saja disaksikan. Ia sendiri merasa gudeg Jogja terlalu manis untuk lidah Kalimantannya. Namun, nasi pecel ternyata ia suka sekali. Manis pedas dan segar begitu, deh. Tambahnya lagi, gudeg Gamal di depan TVRI enak rasanya. Ia gemar ke sana.
Jika ditanya perbedaan antara dua kota yang sangat dekat dengan kehidupannya saat ini; Pontianak dan Jogja, ia mengatakan bahwa wisata Jogja sangat didominasi oleh wisata budaya dan Pontianak lebih ke wisata alam dan tumbuh-tumbuhan endemiknya. Ia mengakui bahwa Jogja wisatanya dikelola dengan baik, baik oleh pemerintah maupun swasta. Sayangnya, ia sedih melihat sampah yang bertebaran. Mungkin harus lebih dikelola dengan lebih baik. Transportasi publik juga harus diperhatikan karena kalau ia harus ke tempat lain, kadang susah. Dari Jogja, Uray sering juga ke Semarang berkunjung ke teman-teman lamanya, atau ke Bandung. Sayangnya ia belum naik Whoosh.
Jogja adalah kota pendidikan yang dikerumuni banyak orang dari seluruh penjuru dunia. Nggak heran kalau banyak mahasiswa asing yang ke sana. Saat ini ia banyak berteman dengan orang-orang Norway. Ini membuatnya mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya dan tentu, menambah pengetahuan tentang negara mereka.
Yose dari KJOG yang hadir dalam Kotekatalk-165 menambahkan bahwa soto Klatak atau kambing muda di Jogja ada di dekat rumahnya. Nanti kalau ke Jogja kontak dia, ya. Bisa makan ramai-ramai sambil bersilaturahim. Jangan lupa juga mampir ke warung kopi. Pesannya bagi yang ingin makan bakmi Jombor harus punya usus panjang karena kesabaran akan diuji. Betapa tidak? Kalian harus antri selama 1 jam sebelum dipersilakan duduk dan pesan makanan.
Baik, dari Jogjakarta, Mimin ajak kalian ke luar negeri. Ada mbak Hidayatie Kidam Putri, artis Amsterdam yang bekerja di Kedutaan Qatar di Belanda ini suka jalan-jalan. Sudah banyak negara yang ia kunjungi seperti Italia, Spanyol, Jerman, Swiss, Austria, Luxemburg, Belgia, Kroasia, Ceko dan Bosnia! Negara terakhir itu yang akan kita bahas. Negara tersebut ternyata mayoritas penduduknya pemeluk agama Islam. Nggak heran karena ini pasti ada hubungannya dengan kekaisaran Ottoman. Jangan lupa juga, di sanapun ada nuansa Eropa yang akan kita rasakan seperti pegunungan dengan salju yang melimpah.
Ibukotanya, Sarajevo pernah menjadi tuan rumah dalam olimpiade musim dingin tahun 1984. Di sanalah, Rusia meraih medali terbanyak, namun medali emas terbanyak diborong Jerman. Negara yang terlibat ada 49 negara. Seru, pasti menyaksikan kemegahan pesta olah raga di sana waktu itu.
Mengapa mbak Hidayatie yang jago nyanyi dan nari itu jalan-jalan ke sana? Tempat istimewa mana menurutnya yang patut kita jelajahi? Kuliner apa yang cocok di lidah kita orang Indonesia? Apakah harga di sana lebih murah dibandingkan dengan Belanda, tempat ia bermukim saat ini? Apa yang bisa kita contoh dari wisata Bosnia? Lonely Planet menobatkan kota itu sebagai the best in travel tahun 2010. Menurutnya, apakah titel itu layak disematkan? Mengapa demikian?
Untuk tahu jawabannya, Komunitas Traveler Kompasiana dan Pesanggrahan Indonesia e.V akan mengundang kalian untuk hadir pada:
- Hari/Tanggal: Sabtu/ 24 Februari 2024
- Pukul: 16.00 WIB Jakarta/ 10.00 CET Amsterdam/Berlin
- Link: DISINI
Komunitas Traveler Kompasiana adalah komunitas pertama di Kompasiana yang mengajak kalian keliling dunia dengan zoom sejak tahun 2020 dan sudah mulai mengadakan travel ke negara-negara dari benua Asia, Eropa, Afrika dan Amerika. Adapun negara seperti UEA, Norwegia, Finlandia juga didatangi dalam rangka courtessy call Koteka yang diwakili Ketua Koteka serta jalan-jalan virtual di Berlin dan Hannover (Jerman), Mallorca (Spanyol) yang ditayangkan langsung untuk kalian dari sana. Itu akan terus berlanjut, supaya kalian ikut berfantasi. Menarik sekali, bukan. Jangan sampai ketinggalan informasinya, ya.
"Buah durian harum baunya, buah manggis manis rasanya. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita keliling dunia." (Koteka)
Jumpa Sabtu sore.
Salam Koteka. (GS)