Simak "Ini Desamu, Mana Desamu?" Hanya di Kotekatalk-168
Desaku yang kucinta (dok. Aelina Design/Gana Stegmann)

Simak "Ini Desamu, Mana Desamu?" Hanya di Kotekatalk-168

Mulai : Sabtu, 9 Maret 2024 16:00 WIB
Selesai : Sabtu, 9 Maret 2024 16:40 WIB
Zoom
00
00
00
00
Hari Jam Menit Detik
0 Peserta Mendaftar

Hi, Koteker dan Kompasianer. 

Apa kabar? Masih sehat dan bahagia?

Hari Minggu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana bekerjasama dengan Pesanggrahan Indonesia e.V sudah mengajak kalian jalan-jalan ke Paris, Perancis. Mbak Siti Asiyah aka St. Asia di Bonn, Jerman menceritakan kisahnya bersama kawan-kawan ke kota romantis itu. Tadinya, pertemuan dalam rangka acara keluarga itu memang hanya untuk silaturahim, nggak tahunya, Paris memang nggak boleh dikacangin untuk dijelajahi wilayahnya. 

Nggak heran kalau mbak Siti yang mengadakan perjalanan dari Bonn ke Paris selama 5,5 jam itu menemukan tempat-tempat murmer yang bisa jadi rekomendasi kalian traveler di tanah air yang ingin sekali ke sana:

  • Restoran "Chipotle" yang menyediakan makanan dengan karbohidrat, nasi! 
  • Parkir gratis di bawah gedung pencakar langit di Paris.
  • Gang-gang kecil di Paris yang mirip di Singapura atau Hongkong. Disebut orang the Parisian streets, semua serba Paris!
  • Menara Eifel (tanpa masuk atau naik ke atas) sudah bisa. Sudah bagus.

Ditambahkan oleh moderator yang sudah pernah juga ke sana, ada tempat gratis seperti:

  • Museum seni des Arts
  • Mall Lafayette dengan beragam butik merk lux dan pusat makanan (cafe/resto) dengan interior yang menakjubkan. Seperti di negeri dongeng.
  • Menyusuri kanal (walau tanpa naik kapal sudah asyik dan romantis).
  • Jardin du Luxemburg (taman kota)
  • Louvre (perpustakaan dengan desain yang unik).

Tentang transportasi, mbak Siti menekankan bahwa walaupun Paris itu masuk Eropa, rupanya toleransinya masih tinggi dibanding di Jerman, tempat dia sudah 20 an tahun merantau. Menurutnya, walau garis-garis atau peraturan di jalanan Paris nggak seketat atau sedetil di Jerman, nggak terjadi kecelakaan selama berada di sana. Orang Paris ternyata sabar dalam menyetir.

Babagan kuliner, walau mbak Siti mencicipi nasi, tentu saja Crepes, Mousso Schokola, Escargott dan Baguette nggak boleh dilupakan untuk dicoba para pendatang. Makanan ini khas Perancis banget.

Dari Paris, Perancis, Mimin mengundang kalian untuk hadir di Kotekatalk-168. Admin Koteka, Gana Stegmann akan mengajak kita ke lapangan langsung melihat desanya. Desa? Iya, kan Kemenpar RI baru saja mengumumkan desa wisata di nusantara? Komunitas Traveler Kompasiana juga akan mengajak kalian semua untuk melihat gambaran desa wisata di Jerman, nih. Pasti seru.  

Adalah Seitingen, di wilayah Baden - Wuerttemberg, Jerman. Desa yang masuk kota Tuttlingen, pusat dibuatnya alat kedokteran sedunia itu, memang kecil tapi sangat indah dan nyaman. Nggak ke mana-mana seperti liburan. Di desa berasa surga dunia. 

Apa saja yang bisa dilihat turis lokal dan manca selama berkunjung? Festival apa saja yang dikenal di masyarakat blackforest? Hewan-hewan apa saja yang seliwar-seliwer di sana? Apa makanan khas masyarakatnya? Ada berapa orang Indonesia di sana? Apakah masyarakat tahu tentang Indonesia dan keindahannya?

Untuk  tahu jawabannya atau barangkali kalian ada pertanyaan, silakan hadir pada:

  • Hari/Tanggal: Sabtu/ 9 Maret 2024
  • Pukul: 16.00 WIB Jakarta/ 10.00 CET Berlin
  • Tempat: zoom (LINK DI SINI)

Pasti ada beberapa hal yang bisa dipelajari untuk memajukan wisata di pedesaan di seluruh penjuru tanah air. Kalian yang sudah kenal admin kita ini, istilahnya silaturahim tanpa tiket. Hanya dengan satu jari, klik lewat internet sudah tiba di tempat. Jadi, jangan sampai ketinggalan, ya?

"Buah durian harum baunya, buah manggis manis rasanya. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita keliling dunia."

Sampai jumpa Sabtu.

Salam Koteka. (GS)

0 Peserta Mendaftar


Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar