Hallo, Koteker dan Kompasianer. Apa kabar? Masih sehat dan bahagia? 

Sabtu lalu, Komunitas Traveler Kompasiana dan Pesanggrahan Indonesia e.V telah mengundang narasumber dari Sebumi Yogyakarta, Santos Nugroho. Pemandu wisata jangkung itu bergabung dengan Sebumi Jogja heritage green tour di Jakarasa sejak tahun 2019. Tahun 2022, ia gabung di Yogyakarta. Santos menerangkan bahwa di Sebumi ada 9 bidang yang jadi pusat perhatian; water, waste, energy, biodiversity, shelter, transportasi, fashion dan mindfulness. Selian itu ada jenis tur yang disediakan melaut (Raja Ampat), merimba (Kaltim) dan mendaki (Rinjani). Sehingga nggak heran kalau ada proyek kolaborasi dengan partner. Program menanam pohon buah di Boko dengan masyarakat, menanam mangrove di pantai selatan (pantai Depok), kolaborasi komunitas Tres hero  (clean up alun-alun) selama satu jam dan diskusi. 

Sebumi adalah komunitas yang sangat fokus pada bumi, peninggalan kuno dan masyarakat di sekitarnya. Karena ingin menarik generasi muda untuk semakin sehati dengan Sebumi, harga tur yang ditawarkan adalah Rp 65.0000. Nilai yang sangat aman di kantong anak muda tapi tetap dijamin kepuasan selama jalan-jalan setengah hari. 

Berada di Yogyakarta, Santos merasakan suasana lebaran yang unik. Pada hari pertama, kota pelajar ini tampak sepi. Maklum, banyak pendatang yang pulang ke rumah orang tua dan mengunjungi sanak saudara. Baru hari kedua, pria berkacamata itu melihat geliat keramaian yang pasti datang dari luar kota. Mereka itu memiliki hubungan sejarah dengan kota Yogyakarta seperti pernah kuliah di sana, pernah punya teman di sana, ada keluarga yang dulu tinggal di sana bahkan masih ada di sana dan seterusnya. 

Baiklah, dari cerita Yogyakarta yang nggak bakalan bosan dan habis dikupas, Mimin mau mengajak kalian ke Jerman. Narasumber, mbak Siti Asiyah aka St. Asia, artis Bonn akan menceritakan pengalamannya bekerja di tempat hiburan yang menarik di kota yang dulu pernah jadi ibukota Jerman. Theater Pantheon adalah bagi seniman Jerman yang menunjukkan kemampuannya bermusik, berkabaret, menari, sulap,sastra dan sejenisnya.  Tentu saja ini sejiwa dengan mbak Siti yang artis. Mbak Siti bisa main gitar, main kendang, nyanyi. Pokoknya sat set kalau pentas. 

Bagaimana ia bisa diterima sebagai salah satu pekerja di theater dalam melayani penonton? Berapa honornya? Artis Jerman mana yang ia suka? Apakah nggak takut pulang malam-malam? Pernahkah memiliki pengalaman buruk selama bekerja di sektor hiburan? Apa pesan mbak Siti bagi generasi muda yang ingin mencari pekerjaan sambilan untuk meraup euro? Jangan sampai seperti cerita mereka yang tertipu agen Ferienjob, ya? Asal tahu caranya, mencari pekerjaan di Jerman itu mudah dan aman, kok. Dan bagaimana kalau kita sebagai turis asing ingin menonton di theater itu? Karena kenal mbak Siti bisa dapat diskon, nggak ya?

Baiklah, untuk tahu jawabannya, simak presentasi mbak Siti di Bonn, Jerman pada:

• Hari/Tanggal: Sabtu, 4 Mei 2024
• Pukul: 16.00 WIB Jakarta/ 11.00 CEST Berlin
• Link: DI SINI
• Kode: 84323382466
• Kata kunci : 2fmgDa

Jangan ketinggalan, ya. Pengalaman mbak Siti nanti pasti akan memberi manfaat dan hikmah bagi kita semua. Apalagi yang masih muda-muda dan ingin mendulang euro di negeri orang, Jerman. 

Buah durian harum baunya, buah manggis manis rasanya. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita keliling dunia.

Sampai jumpa Sabtu.

Salam Koteka. (GS)