5 Hari Menuju 40 Hari Wafatnya Abdul Hadi WM

2024-02-21 11:08:38 | Diperbaharui: 2024-02-21 11:09:22
5 Hari Menuju 40 Hari Wafatnya Abdul Hadi WM
Pelataran Taman Ismail Marzuki. Foto: dokpri

Tak terasa, 5 hari lagi, kita akan tiba di 40 Hari Wafatnya Prof. Abdul Hadi WM. Para pegiat sastra dari 12 Komunitas Sastra di wilayah Jabodetabek, terus berupaya demi terwujudnya gelaran di momen tersebut.
Dari Siang Sampai Malam

Senin, 26 Februari 2024. Pada hari itu, 12 Komunitas Sastra di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), akan menggelar 40 Hari Wafatnya Prof. Abdul Hadi WM. Acara tersebut akan dilangsungkan di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.

Pada Senin, 26 Februari 2024 itu, berbagai kegiatan kreatif akan digelar di Teater Kecil. Acara berlangsung sejak siang pukul 14.00 WIB, hingga malam hari. Ini benar-benar aktivitas kreatif, yang merupakan guyub komunitas dalam artian yang sesungguhnya. Diinisiasi oleh komunitas serta dilaksanakan oleh komunitas.

Tentu saja, acara ini terbuka untuk umum. Terbuka untuk seluruh komunitas sastra maupun seluruh komunitas seni budaya di penjuru tanah air. Untuk menuju Senin, 26 Februari 2024 tersebut, masih cukup waktu untuk mengelola aktivitas masing-masing, agar bisa hadir di 40 Hari Wafatnya Prof. Abdul Hadi WM tersebut.

Bagaimanapun juga, Prof. Abdul Hadi WM adalah sosok penting dalam khazanah sastra maupun seni budaya. Dengan hadir pada siang maupun malam di Senin, 26 Februari 2024 itu, setidaknya kita turut mengapresiasi kontribusi yang telah diberikan Prof. Abdul Hadi WM terhadap perkembangan serta kemajuan seni budaya di tanah air.

Nanang R. Supriyatin, selaku Ketua Pelaksana 40 Hari Wafatnya Prof. Abdul Hadi WM, menuturkan, “Rekam jejak Abdul Hadi dalam sastra Indonesia, sangat banyak dan sangat panjang. Ada begitu banyak pegiat sastra yang sudah bersentuhan dengan beliau. Baik secara langsung, maupun tidak. Di 40 Hari Wafatnya Prof. Abdul Hadi WM ini, mari kita secara bersama-sama mengapresiasinya.”

Abdul Hadi WM, lengkapnya Abdul Hadi Wiji Muthari, sesungguhnya adalah sosok pencetak sejarah di negeri ini. Ia penyair tangguh, yang sudah mulai menulis puisi sejak berusia 14 tahun. Kita tahu, Abdul Hadi wafat pada Jumat, 19 Januari 2024 | 03:36 WIB, di usia 77 tahun. Beliau dimakamkan di kawasan Jatiasih, Bojong Kulur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Testimoni Khusus dari Sutardji

Pada Senin, 26 Februari 2024 nanti, Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri akan menyampaikan testimoni secara khusus tentang Abdul Hadi. Dr. M. Subhi-Ibrahim dari Universitas Paramadina Jakarta, juga akan menyampaikan testimoninya. Kita tahu, Abdul Hadi adalah Guru Besar tetap di kampus tersebut, untuk bidang Filsafat Agama. Dari kalangan yang lebih muda, yang akan menyampaikan testimoninya, adalah Penyair Arief Joko Wicaksono.      

Melalui ketiga sosok tersebut, Nanang R. Supriyatin berharap, hadirin pada 40 Hari Wafatnya Prof. Abdul Hadi WM akan mendapatkan gambaran yang utuh tentang Abdul Hadi. Di kesempatan yang sama, juga dipamerkan buku-buku karya Abdul Hadi, hingga hadirin bisa lebih memahami jejak pemikiran beliau.

Secara karya puisi, ada belasan penyair dan deklamator yang akan mengekspresikan puisi-puisi Abdul Hadi. Antara lain, Jose Rizal Manua, Asrizal Nur, Octavianus Masheka, dan Imam Ma’arif. Ada juga yang mengekspresikan dalam bentuk musikalisasi puisi. Seluruhnya akan menampilkan puisi-puisi karya Abdul Hadi. 

Dan, ada lelang lukisan dari perupa, yang menjadi bagian dari 12 komunitas, yang terlibat dalam penyelenggaraan 40 Hari Wafatnya Prof. Abdul Hadi WM. Karena acara ini diinisiasi oleh komunitas serta dilaksanakan oleh komunitas, momen tersebut bisa mempererat keguyuban antar komunitas.

Ke-12 komunitas yang menjadi pelaksana 40 Hari Wafatnya Prof. Abdul Hadi WM adalah Nanang Ribut Supriyatin dan Wig SM dari Komunitas Forum Sastrawan Indonesia (FSI), Octavianus Masheka dari Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI), Dyah Kencono Puspito Dewi dari Komunitas Sastra Reboan, Rissa Churria dan Erna Winarsih Wiyono dari Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM). 

Nina Karenina dari Komunitas Satarupa (Perempuan Pekerja Seni), Teddy Arte dari Komunitas Lukisan Daun & Kopi Teddy Arte, Romy Sastra dari Komunitas Literasi Betawi (KLB), Rini Intama dari Komunitas Srikandi (Komunitas Seni Budaya), Isson Khairul dan Yon Bayu Wahyono dari Komunitas Literasi Kompasiana (LitKom), Ihwanul F. dari Komunitas Sastra Jakarta Timur (KSJT), Nurhayati dan Rokhanah dari Komunitas Istana Puisi, dan Nuyang Jaimee dari Komunitas Cakra Budaya Indonesia.

Nanang R. Supriyatin, selaku Ketua Pelaksana 40 Hari Wafatnya Prof. Abdul Hadi WM, mengucapkan terima kasih atas guyubnya ke-12 komunitas itu, demi terwujudnya acara tersebut. Oh, ya, 40 Hari Wafatnya Prof. Abdul Hadi WM ini didukung penuh Iwan Henry Wardhana selaku Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Firmansyah selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, Diki Lukman Hakim selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) PDS HB Jassin, dan Imam Ma’arif dari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).

salam dari saya Isson Khairul

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar