Belajar Ide Menulis dari Film Parasite

2023-12-18 13:22:06 | Diperbaharui: 2023-12-21 07:19:46
Belajar Ide Menulis dari Film Parasite
Caption Ilustrasi poster film Parasite via Kompas.com

Kisah cinta model apa  yang belum pernah dijadikan tema naskah prosa? Bahkan kesetiaan cinta dalam Romeo and Juliet yang fenomenal karya William Shakespeare, merupakan kisah daur ulang dari karya prosa sebelumnya dengan penambahan pada karakter tertentu.

Kisah cinta tetap menjadi daya pikat dalam karya prosa. Sebab sebisa mungkin novel, juga naskah drama relate dengan kondisi sosial penulisnya. Bukankah cinta salah satu sifat bawaan manusia, bahkan konon diciptakan Tuhan sebelum sifat benci.

Tetapi karena kisah demikian sudah sangat masif, bahkan berabad-abad sebelum booming drama Korea, penulis harus pandai mencari jalinan kisah yang benar-benar orisinal. Sebab penulis adalah pencipta, kreator, bukan penjiplak, apalagi plagiat. Orisinalitas karya menjadi jati diri, KTP-nya, seorang penulis.

Sekali ketahuan karya kita menjiplak, katakanlah hanya mengubah bagian-bagian tertentu dari karya orang lain seperti banyak dijumpai dalam novel-novel yang diunggah di aplikasi online, termasuk webtoon, maka selesailah sebagai penulis.

Lalu bagaimana caranya agar karya kita benar-benar orisinal, baik ide dasar (premis), alur (plot) maupun dari segi penuturan?

Pertama, carilah tema yang paling dekat dengan keseharian kita. Cara ini paling efektif karena pengalaman seseorang berbeda dengan orang lainnya meski berada dalam satu peristiwa yang sama. Belum lagi sudut pandang (point of view (PoV) dari peristiwanya.

Kedua, jangan jadikan unsur percintaan sebagai alur utama cerita, kecuali jika sekedar untuk konsumsi aplikasi online. Dalam novel PRASA: Operasi Tanpa Nama, tetap ada unsur percintaan antara Prasa dengan Bio, dan Cakrawira. Tetapi kisah utamanya adalah hak asasi manusia (HAM), sesuatu yang cukup aku pahami karena pernah menjadi aktivis di masa orde baru dan wartawan politik selama puluhan tahun.

Ketiga, tahukah kalian, apa kekuatan utama film Parasite (2019)? Tentu aku tidak akan membahas dari sisi sinematografinya, melainkan ceritanya. Film Korea peraih Piala Oscar itu menawarkan perspektif baru yang menjungkirbalikkan kemapanan asumsi.

Stereotipe orang kaya yang rakus, kejam dan semena-mena tidak dimunculkan. Sebaliknya, gambaran oang miskin yang baik, welas, asih, dan “tanpa dosa”, diubah menjadi sosok yang kejam, ingin menguasai, dan tega terhadap sesama orang miskin yang hendak mengusik kemapanannya.

Parasite juga memiliki ragam tafsir layaknya novel sastra. Penonton bisa menafsirkan sebagai protes sosial, kesenjangan sosial, satire, sulitnya bagi orang miskin untuk mengubah nasib, dll.

Sebagai penulis, kita bisa mengambil contoh kehebatan sutradara sekaligus penulis ceritanya, Bong Joon Ho. Bahwa kita harus berani menawarkan perspektif yang berbeda dari asumsi umum. Dalam PRASA: Operasi Tanpa Nama, aku juga mencoba menawarkan hal yang hal berbeda. Seperti apa? Silakan ditafsirkan sendiri.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar