Menghidupkan Prosa Liris sebagai Genre Sastra

2024-01-01 11:09:54 | Diperbaharui: 2024-01-01 11:14:22
Menghidupkan Prosa Liris sebagai Genre Sastra
Ilustrasi. Foto: Tirto.id 

Apa resolusimu di tahun 2024? Tentu banyak harapan dan keinginan yang ingin dicapai. Juga tekad untuk mewujudkan resolusi tahun lalu yang mungkin belum terwujud.  Mumpung masih tahun baru, tidak ada salahnya kita merencanakan juga beberapa kegiatan untuk mendukung resolusi yang telah dicanangkan.

LitKom pun tidak ingin ketinggalan untuk membuat resolusi. Pertama,  tentu menjadikan grup ini sebagai ruang studi sastra secara umum. Berbagi pengetahuan, diskusi, membaca dan mengulas karya sastra berkualitas.

Kedua, mengangkat kembali prosa liris sebagai genre sastra berkelas setelah Pengakuan Pariyem, karya monumental Linus Suryadi AG. Selama ini banyak yang beranggapan prosa liris hanya sub-genre, bahkan “jembatan” antara puisi dengan prosa. Kita ingin mengembalikan marwah prosa liris sebagai genre tersendiri.

Ketiga, mengadakan lomba menulis puisi, prosa liris, cerpen, bahkan jika memungkinkan naskah drama, skenario film, dan novel. Mudah-mudahan Kompasiana mau menjadi sponsornya...hehe

Nah, supaya tidak ketinggalan informasi, mari bergabung di WAG, akun IG dan TikTok Litkom. Silakan klik tautan di bawah ini:

WAG

IG

TikTok

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
2 Orang menyukai Artikel Ini
avatar