Beberapa minggu vakum, akhirnya Pulpen kembali lagi dengan mengadakan pertemuan kedelapanbelas. Tema kali ini adalah “Pendayagunaan Peribahasa dalam Cerpen”. Pematerinya super energik yaitu Dra. Ninik Sirtufi Rahayu, M.Pd. yang merupakan pensiunan pengajar Bahasa Indonesia. Moderator kali ini yaitu Irhamna, salah seorang anggota Pulpen. Seperti biasa, Bang Horas selaku pendiri Pulpen, tak pernah absen mendampingi selama pertemuan berlangsung.
Walaupun pertemuan Pulpen terjeda sesaat, bukan berarti agenda Pulpen yang lain jeda juga lho. Sayembara dan diskusi rutin di grup whatsapp tetap terus berjalan.
Selesai pemaparan materi dari Uti (panggilan akrab pemateri), tibalah saat yang ditunggu-tunggu oleh peserta. Yaitu sesi diskusi dan tanya jawab. Anggota Pulpen sangat kritis. Lempar-melempar opini bergulir selama diskusi. Sesekali Bang Horas ikut memberikan opini juga.
Penasaran kan, apa saja yang dibahas selama pertemuan Sabtu, 21 September 2024 kemarin? Berikut sekilas materinya.
Pengertian Peribahasa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peribahasa adalah kalimat yang mengiaskan maksud tertentu. Peribahasa dapat berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip, atau aturan tingkah laku.
Penggolongan Peribahasa
1. Bidal atau Pameo
Peribahasa yang mengandung ungkapan baik itu sindiran, ejekan, maupun peringatan. Contoh: hidup segan mati tak mau, malu bertanya sesat di jalan.
2. Pepatah
Peribahasa yang mengandung ajaran atau nasihat dari orang-orang tua dan biasanya digunakan untuk mematahkan lawan berbicara. Contoh: bagai bumi dan langit, bagai kejatuhan bulan.
3. Perumpamaan
Peribahasa yang berisi kata-kata yang mengungkapkan keadaan atau kelakuan seseorang dengan mengambil perbandingan dari alam sekitar dan biasanya diawali dengan kata bagai, bak, seperti, dan lainnya. Contoh: bagai pinang dibelah dua.
4. Ungkapan
Kalimat kiasan tentang keadaan atau kelakuan seseorang yang dinyatakan dengan pepatah atau beberapa patah kata. Contoh: kabar angin, besar kepala.
5. Tamsil atau Ibarat
Kalimat kiasan yang sering menggunakan kata ibarat yang bertujuan untuk membandingkan suatu hal atau perkara. Contoh: tua-tua keladi, makin tua makin jadi.
6. Semboyan
Kumpulan kata, kalimat, atau frasa yang digunakan sebagai prinsip atau pedoman. Contoh: hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai.
Ciri-ciri Peribahasa:
- mengandung makna kiasan;
- mengandung nasihat; dan
- singkat dan padat.
Fungsi Peribahasa:
- melestarikan nilai dan kearifan lokal;
- mendorong kreativitas berbahasa; dan
- menyampaikan pesan.
Peribahasa tidak hanya bisa digunakan sebagai judul cerpen, tetapi juga mempermanis bahasa cerpen. Bisa juga diselipkan di antara narasi ataupun dialog.
Terasa singkat dengan materinya? Hadir dong di pertemuan berikutnya biar puas dengan materi yang disampaikan dan juga bisa bertanya ataupun diskusi hangat bersama peserta lain.
Melipir ke Propinsi Banten
Tak lupa singgah membeli laksa
Yuk, hadir di pertemuan Pulpen
Diskusi hangat kita bersama.
Sampai jumpa di pertemuan Pulpen berikutnya.