Hallo teman KETAPELS,
Mimin mau cerita nih tentang penampilan perdana kabaret KETAPELS dalam Festival Literasi Jakarta. Alhamdulillah bikin suasana pecah. Panitia memberi apresiasi yang luar biasa.
Semoga ke depannya kabaret KETAPELS semakin bagus, menghibur, dan mengedukasi dalam tiap penampilannya di atas panggung. Bagi yang tidak bisa datang langsung bisa cuss ke YouTube berikut ya:
https://youtu.be/Y2sWTRqkTlk?si=5HaNmR1aiZMljEBm
Berikut Mimin ulas tentang Festival Literasi Jakarta 2023 dan kiprah kabaret KETAPELS.
Festival Literasi Jakarta 2023 berlangsung sejak tanggal 8-12 September. Tujuan diselenggarakannya acara tersebut guna merayakan Hari Literasi Internasional. Juga mendukung Jakarta sebagai City of Literature.
Beragam kegiatan dihadirkan dalam Festival Literasi Jakarta. Mulai dari bazar buku murah, perpustakaan keliling, workshop literasi, talk show literasi, musikalisasi puisi, panggung seni, dan giat komunikasi. Dalam giat komunitas selain menampilkan pameran dari tiap-tiap komunitas yang terlibat. Ada aksi panggung juga yang ditampilkan dari tiap komunitas tersebut.
Komunitas yang terlibat antara lain Forum Lingkar Pena Jayakarta, Komunitas Perempuan Berkebaya, Jukie & Friends, KETAPELS dan masih banyak lagi. FLP Jayakarta tampil dengan Pembacaan Cerpen, Komunitas Perempuan Berkebaya menampilkan tutorial cara mengenakan kain dan kebaya. Semacam itulah aksi panggung yang ditampilkan dari tiap-tiap komunitas.
Bagaimana dengan KETAPELS? Komunitas Kompasianer TangSel Plus sejak awal ingin menyuguhkan sesuatu yang berbeda. Meski dari komunitas yang berbasis penulis, tapi KETAPELS tidak ingin menyuguhkan sesuatu yang pada umumnya para penulis lakukan. Seperti bedah buku atau workshop literasi dan sejenisnya.
KETAPELS ingin menyuguhkan sesuatu yang sifatnya menghibur tapi tidak keluar dari zona literasi. Tetap ada benang merah dari apa yang ditampilkan. Maka muncullah Kabaret KETAPELS. Sebuah drama musikal parodi yang tema pementasannya diambil dari cerita rakyat legenda Tangkuban Perahu.
Siapa yang tak mengenal Tangkuban Perahu? Juga kisah tokoh dalam legenda Tangkuban Perahu. Yaitu Sangkuriang. Nah, melalui drama musikal atau kabaret parodi inilah KETAPELS mengajak semua untuk kembali mengingat cerita rakyat dari Jawa Barat yang sangat ikonik sekali.
Adalah Iswadi Suhari alias Kang Didi yang bertindak sebagai Scrip Writer sekaligus sutradara kabaret tersebut. Beliau yang merupakan anggota KETAPELS, berjibaku dengan waktu melatih tim Kabaret KETAPELS dengan penuh kesabaran.
Tampil pada hari ke-3 tepatnya Minggu, 10 September 2023. Tim Kabaret KETAPELS sudah berkumpul sejak pukul 11.00 WIB. Bahkan ada yang sudah hadir sejak pagi. Meski hanya tampil selama kurang lebih 30 menit, tapi tim Kabaret KETAPELS tetap memberikan penampilan terbaik mereka kepada pengunjung Festival Literasi Jakarta.
Mulai dari urusan kostum, make up, dan juga atribut di atas panggung. Kostum pemain perempuan mengenakan kain dan kebaya. Sedangkan kostum pemain laki-laki berupa baju adat Sunda dan Betawi. Sementara Tumang tokoh anjing dalam cerita tersebut mengenakan topi berbentuk anjing.
Tidak ketinggalan atribut panggung berupa centong nasi dan juga ember cucian. Semua sudah dipersiapkan sesuai dengan alur cerita. Sebagaimana dikisahkan dalam legenda Tangkuban Perahu. Bahwa semua berawal dari kengototan Sangkuriang yang ingin mempersunting Dayang Sumbi.
Padahal sudah dijelaskan kalau Dayang Sumbi adalah ibu kandungnya yang tetap cantik dan awet. Sangkuriang berpisah dengan ibunya sebab marah terhadap sang ibu, yang telah memukul kepalanya dengan centong sampai meninggalkan bekas luka di kepalanya.
Si ibu yaitu Dayang Sumbi marah besar karena Sangkuriang telah membohongi dirinya. Ia minta dicarikan hati rusa tapi yang dibawa justru hati si tumang, anjing hitam kesayangannya. Yang tak lain adalah suaminya dan juga ayah Sangkuriang.
Sangkuriang tidak tahu kalau si Tumang adalah ayahnya. Ia menganggap si Tumang seekor anjing biasa. Padahal Tumang adalah jelmaan dewa yang dikutuk menjadi seekor anjing. Ia berubah di waktu-waktu tertentu. Kesalahpahaman tersebut yang membuat Sangkuriang pergi dan menghilang sekian tahun lamanya.
Dalam pelariannya ia bertemu kakek sakti yang kemudian merawatnya sampai besar dan memberinya nama Sangkusedih. Si kakek juga mengajarkan berbagai ilmu sakti padanya. Suatu ketika Sangkuriang yang sudah menjelma menjadi laki-laki dewasa, bertemu dengan Dayang Sumbi dan jatuh cinta padanya.
Dayang Sumbi awalnya menyambut dengan penuh suka cita. Namun begitu mengetahui siapa Sangkusedih yang tak lain adalah anaknya Sangkuriang yang lama menghilang. Ia pun menolak lamaran Sangkusedih.
Sangkusedih tidak terima. Ia tetap kekeuh dengan pendiriannya untuk mempersunting Dayang Sumbi. Dayang Sumbi kebingungan. Akhirnya ia mengajukan sebuah syarat yang harus dipenuhi Sangkusedih dalam waktu 1x24 jam.
Jika dalam kisah legenda Tangkuban Perahu Dayang Sumbi minta dibuatkan danau dan perahu kayu. Maka dalam kabaret KETAPELS syarat tersebut diubah. Berupa apakah syarat tersebut? Nah, inilah yang harus ditonton dalam kabaret KETAPELS.
Secara keseluruhan penampilan kabaret KETAPELS sangat menghibur dan mendapat apresiasi dari berbagai pihak yang turut hadir. Mulai dari panitia yang merupakan orang-orang DISPUSIP, pengunjung umum maupun pelajar, kompasianer, dan juga teman-teman komunitas lainnya.
Dengan demikian bisa dikatakan Kabaret KETAPELS sukses mengguncang panggung Festival Literasi Jakarta 2023. Apakah kiprah tersebut hanya sampai di sini saja? Harapannya tentu saja tidak berhenti begitu saja. Sebab tidak mudah menemukan talenta-talenta berbakat yang satu visi dan misi seperti ini.
Apa yang dilakukan KETAPELS melalui kabaret tersebut, bagian dari pengenalan literasi juga. Hanya saja dalam sajian berbeda.
Ada 6 literasi dasar yang harus diketahui oleh masyarakat luas.
1 . Literasi Baca Tulis
2 . Literasi Numerasi
3 . Literasi Sains
4 . Literasi Digital
5 . Literasi Finansial
6 . Literasi Budaya
Selamat untuk KETAPELS dan tim kabaretnya. Sukses dan maju terus.
Salam Ketapels,
Silaturahmi, Berbagi, Inspirasi