Jejak Hati di Bumi Moro: Lebih dari Sekadar Mengambil Data

2025-09-26 19:54:36 | Diperbaharui: 2025-09-26 19:54:36
Jejak Hati di Bumi Moro: Lebih dari Sekadar Mengambil Data

Awal yang Sederhana, Makna yang Mendalam

Ketika pertama kali langkah ini diarahkan ke Bumi Moro, niat awalnya sederhana: melaksanakan tugas sebagai enumerator, mengumpulkan data, dan menunaikan amanah pekerjaan. Namun, siapa sangka perjalanan dua minggu ini berubah menjadi pengalaman yang jauh lebih dalam dari sekadar angka dan kertas.

Bumi Moro bukan hanya latar tempat, melainkan ruang hidup yang menawarkan keramahan, ketulusan, dan pelajaran hati.

Data yang Menyimpan Harapan

Di atas kertas, pekerjaan enumerator hanyalah soal metode dan disiplin: mewawancarai, mencatat, memastikan setiap detail terekam. Namun sesungguhnya, setiap data adalah kisah manusia.

Di balik angka, ada wajah anak-anak dengan mimpi yang sederhana namun besar. Di balik tabel, ada suara orang tua yang berharap hidup lebih baik bagi keluarganya. Di balik laporan, ada denyut kehidupan masyarakat yang ingin tumbuh bersama.

Inilah yang menyadarkan kita bahwa data bukanlah sekadar kumpulan informasi, melainkan amanah yang mesti dipikul dengan penuh kesungguhan. Ia adalah rezeki karena memberi kesempatan untuk berbuat, sekaligus beban mulia karena menyangkut masa depan banyak orang.

Kebersamaan yang Menjadi Energi

Tak mungkin semua ini dijalani sendiri. Selama dua minggu, persahabatan tumbuh dari kerja bersama, saling menopang dalam lelah, dan berbagi tawa di sela kesibukan. Dukungan dari sesama rekan menjadikan setiap tantangan terasa lebih ringan, setiap hari menjadi lebih bermakna.

Di situlah kita belajar bahwa misi mulia tidak hanya bisa berjalan dengan profesionalisme, tetapi juga dengan solidaritas dan persaudaraan.

Perpisahan yang Bukan Akhir

Ketika malam terakhir tiba, berat rasanya meninggalkan tanah Moro. Ada rasa kehilangan, karena begitu banyak kebaikan yang telah melekat: keramahan warga, kehangatan interaksi, dan pengalaman yang tak mungkin dilupakan.

Namun, setiap perjalanan memang punya akhirnya. Yang tersisa bukanlah perpisahan semata, melainkan jejak yang akan terus hidup di hati.

Pengalaman ini adalah bekal, pengingat bahwa tugas apa pun bisa menjadi jalan pengabdian jika dijalani dengan hati. Dan bahwa kebersamaan dalam kebaikan akan selalu lebih kuat daripada sekadar hubungan kerja.

Doa dan Harapan

Percaya bahwa setiap niat baik akan berujung pada kebaikan. Semoga data yang terkumpul tidak hanya menjadi laporan, tetapi juga menjadi pijakan untuk perubahan nyata. Semoga jejak langkah ini membawa manfaat bagi anak-anak, keluarga, dan masyarakat Moro.

Dan tentu, semoga perjumpaan ini bukan yang terakhir. Jika kelak jalan kita kembali dipertemukan, biarlah itu menjadi bukti bahwa ikatan kebaikan tak pernah putus oleh jarak maupun waktu.

Morotai, KM Holly Mary ~ 26 September 2025

Welhelmus Poek

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Suka dengan Artikel ini?
0 Orang menyukai Artikel Ini
avatar