Ada satu hal yang selalu menarik dari manusia sejak ribuan tahun lalu, bukan sekadar kemampuan bertahan hidup, tetapi kemampuan berkumpul, berbagi cerita, lalu membangun makna bersama. Dari api unggun di savana Afrika, ke balai desa, ke meja kopi, hingga hari ini ke ruang digital bernama internet. Di sanalah ide berkelindan, keyakinan diuji, dan identitas kolektif dibentuk.
Kompasiana, sebagai ruang berbagi gagasan, sudah lama menjadi perpanjangan dari tradisi itu. Banyak penulis datang dengan keresahan masing masing, membawa sudut pandang, pengalaman, dan pertanyaan besar tentang manusia, peradaban, kekuasaan, alam, teknologi, dan makna hidup. Dari perjumpaan gagasan itulah Sapiens Kompasiana Club lahir.
Sapiens Kompasiana Club adalah komunitas online bagi para penulis dan pembaca Kompasiana yang tertarik menggali isu isu fundamental tentang manusia dan peradabannya. Nama Sapiens dipilih bukan untuk terdengar akademis, tetapi sebagai pengingat bahwa kita semua adalah Homo sapiens, makhluk yang hidup dari cerita, simbol, dan realitas bersama.
Sebagian percakapan dan kegelisahan yang hidup di komunitas ini memang berangkat dari pemikiran pemikiran progresif positif Yuval Noah Harari, terutama soal cerita bersama, realitas intersubjektif, dan arah peradaban manusia. Namun sejak awal perlu ditegaskan, Sapiens Kompasiana Club sama sekali tidak dibangun untuk mengkultuskan Harari. Ini bukan komunitas penggemar, apalagi fanbase. Gagasan Harari diperlakukan sebagai bahan diskusi, titik berangkat, dan alat berpikir, bukan kebenaran final yang kebal kritik. Kita bukan hanya individu yang menulis, tetapi bagian dari spesies yang sedang mencari arah di tengah dunia yang berubah cepat.
Komunitas ini terbuka bagi siapa pun yang gemar berpikir lintas tema. Di sini, tulisan tentang filsafat bisa berdampingan dengan refleksi personal. Analisis politik bisa duduk sejajar dengan cerita pengalaman sehari hari. Sains, sejarah, teknologi, psikologi, ekonomi, ekologi, hingga kegelisahan paling personal, semuanya sah selama ditulis dengan niat jujur dan pikiran yang bekerja.
Sapiens Kompasiana Club tidak dibangun untuk mencari kebenaran tunggal. Justru sebaliknya, komunitas ini hadir sebagai ruang dialog. Tempat gagasan diuji, ditantang, dan diperkaya lewat diskusi yang sehat. Kita sepakat untuk berbeda, tetapi tetap saling menghormati. Kita kritis tanpa sinis, berani tanpa merendahkan.
Di dalam komunitas ini, anggota didorong untuk tidak sekadar bereaksi terhadap isu viral, tetapi mencoba mundur selangkah. Menghubungkan peristiwa hari ini dengan akar historisnya. Menautkan pengalaman pribadi dengan pola yang lebih besar. Menulis bukan hanya untuk didengar, tetapi untuk memahami diri sendiri dan dunia di sekitar.
Sapiens Kompasiana Club juga menjadi ruang belajar bersama. Tidak ada hierarki pengetahuan yang kaku. Setiap orang bisa menjadi murid dan guru dalam waktu yang bersamaan. Yang lebih dulu membaca membantu yang baru bertanya. Yang lebih sering menulis berbagi proses berpikir, bukan sekadar hasil akhir.
Komunitas ini masih muda dan akan terus bertumbuh.
Tujuan inti Sapiens Kompasiana Club adalah mengupayakan rekayasa arah realitas intersubjektif. Selama ini, banyak narasi bersama bergerak menjauh dari kepentingan kemanusiaan, merusak relasi kita dengan alam, dan mengabaikan keberlanjutan. Komunitas ini ingin ikut mendorong pergeseran, dari realitas bersama yang eksploitatif menuju realitas intersubjektif yang pro kemanusiaan, pro lingkungan alam, dan pro keberlanjutan, melalui tulisan, dialog, dan kesadaran kolektif. Bentuknya bisa berubah, diskusinya bisa berkembang, topiknya bisa melebar. Namun semangat dasarnya tetap sama, menjaga akal sehat, kejujuran berpikir, dan keberanian untuk mempertanyakan hal hal yang sering kita anggap sudah selesai.
Pesan moral dari film Tomorrowland terasa relevan di titik ini. Film tersebut mengingatkan bahwa masa depan tidak ditentukan oleh ramalan paling gelap, tetapi oleh cerita mana yang kita pilih untuk diyakini dan kita rawat bersama. Harapan bukan sikap naif, melainkan keputusan sadar untuk berhenti memberi makan narasi kehancuran dan mulai membangun kemungkinan yang lebih baik. Dunia bergerak ke arah yang kita ceritakan berulang ulang, lalu kita hidupi secara kolektif.
Jika kamu merasa dunia hari ini terlalu bising, terlalu dangkal, atau terlalu cepat mengambil kesimpulan, mungkin Sapiens Kompasiana Club adalah ruang singgah yang tepat. Tempat untuk bernapas sejenak, berpikir lebih dalam, dan mengingat kembali bahwa menjadi manusia berarti terus bertanya, bersama.