Hari Sabtu kemarin, 1 Juli 2023, menjadi hari yang memberikan nuansa berbeda yang dilakukan oleh Komunitas Vlomaya Kompasiana. Dihadiri oleh sekitar 10 peserta offline dan 15an peserta online, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dilaksanakan secara sederhana tapi menarik.
Menarik kata pengurus Vlomaya? Tentu tidak. Dari mulai sebelum acara, Vlomaya mendapat beberapa japri-an terkait kegiatan ini, yang menyatakan berhalangan hadir, tetapi sangat berharap kegiatan seperti ini akan diadakan bukan hanya dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia saja, tetapi dilaksanakan dalam kesempatan-kesempatan lain - dalam rangka memperingati hari-hari penting lainnya. Supaya dapat hadir lain waktu. Ada pula yang mengusulkan untuk mengadakan kegiatan dengan cara yang lebih massive, misalnya dengan mengundang anak SD ataupun SMP untuk mendengarkan kisah-kisah baik dari pelaku langsung seperti kegiatan Ngobrol Santuy bareng kak Rondang Siregar, PhD di acara kali ini. Oke, semua usulan akan ditampung dan dibicarakan kemudian untuk kegiatan-kegiatan Vlomaya berikutnya. Yekan?!
Tapi, tulisan kali ini tidak akan terlalu jauh mendiskusikan 'what next' program-program kegiatan Vlomaya - yang ini nanti akan ada episodenya sendiri, melainkan keseruan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia versi Vlomaya dengan narasumber Kak Rondang, PhD seperti disebutkan di atas.
Keseruannya sudah bermula sejak acara pembukaan dimulai, dimana disitu dibacakan curriculum vitae (CV) kak Rondang. Yang hadir online maupun offline sangat dikesankan oleh riwayat hidup singkat beliau yang disajikan dalam bentuk narasi memikat dan bukan poin per poin. Mendengarkan narasi cv-nya, seolah kita disuguhkan sebuah nuansa kehidupan singkat beliau dari kecil, hingga memperoleh PhD dan lain sebagainya, yang memberikan gambaran, bagaimana proses ia memperoleh rasa cinta terhadap lingkungan - khususnya lingkungan di Indonesia. Terlebih dengan keahlihannya di bidang Konservasi dan Sumber Daya Alam.
Ngobrol santuy berlangsung akrab, sambil menceritakan pengalamannya, kak Rondang juga melayani pertanyaan langsung dari para peserta. Dengan cara demikian, diskusi berjalan semakin lancar, begitupun kak Rondang dalam menjelaskan.
Kak Rondang menekankan pentingnya menjaga alam lingkungan di Indonesia, terutama di sekitar kita. Bila kita melihat bagaimana di negara-negara lain (maju) mampu melakukannya, di Indonesiapun kita pasti bisa.
Kebiasaan kak Rondang mengunjungi museum maupun kebun binatang saat traveling, menambah wawasan dan pengetahuannya dalam dunia konservasi serta bagaimana kita perlu bersikap didalam menjaga lingkungan di sekitar kita.
Pertemuan diakhiri dengan pemberian door prize kepada yang beruntung, serta souvenir untuk kak Rondang.
Terima kasih kak Rondang, semoga apa yang sudah disampaikannya secara hybrid ini dapat bermanfaat untuk yang hadir maupun untuk masyarakat luas.
Kemudian kitapun makan siang bersama….
Beberaoa catatan dari tulisan yang sudah diposting, yaitu dapat dibaca pada link berikut:
- https://www.kompasiana.com/rahab2/64a66ae04addee31814ce812/memetik-hikmah-dari-pengalaman-perempuan-scientist-traveler
- https://www.kompasiana.com/empuratu/64a4aa324addee4b754257e2/traveling-dari-kacamata-ilmuwan