Halo KomDik, Bapak/Ibu dan rekan-rekan Kompasianer semuanya dimanapun berada...
Gerakan ayah mengambil rapor anak ke sekolah menarik untuk dicermati karena menyentuh isu keterlibatan orangtua khususnya peran ayah dalam pendidikan anak. Di banyak sekolah, realitasnya masih didominasi oleh ibu yang hadir saat pembagian rapor. sementara ayah kerap absen karena alasan pekerjaan atau anggapan bahwa urusan sekolah adalah ranah ibu. Padahal, kehadiran ayah memiliki makna simbolik dan psikologis yang kuat bagi anak.
Di beberapa tempat, ketika ayah mulai hadir mengambil rapor, guru merasakan komunikasi yang lebih seimbang. Diskusi tentang perkembangan akademik, sikap, dan karakter anak menjadi lebih serius karena keputusan dan tindak lanjut di rumah dibicarakan bersama. Anak pun merasa lebih diperhatikan karena melihat kedua orangtuanya kompak dalam urusan pendidikannya.
Namun, ada juga sekolah yang masih menghadapi tantangan: jam pembagian rapor yang kurang fleksibel, budaya lama yang belum berubah, hingga minimnya sosialisasi tentang pentingnya peran ayah. Gerakan ini akhirnya tidak sekadar soal siapa yang datang ke sekolah tetapi tentang membangun kesadaran bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama.
Bagaimana dengan situasinya di daerah atau di sekolah dekat Bapak dan Ibu? Apakah ayah sudah mulai banyak hadir saat pengambilan rapor atau justru masih menjadi pemandangan langka?
Menarik jika pengalaman dan praktik baik dari berbagai sekolah bisa dibagikan agar gerakan ini tidak berhenti sebagai wacana atau sekedar tren tetapi menjadi budaya positif.
KOMDIK mengundang rekan-rekan guru/dosen dan masyarakat untuk menulis opini atau tanggapan terhadap isu ini. Mari berdiskusi secara sehat dan konstruktif demi arah pendidikan Indonesia yang lebih baik.
Harap menambahkan tagar: Ayah Mengambil Rapor, Topik Pilihan KOMDIK 2025 dan Komunitas Kompasianer Pendidik pada setiap artikel yang ditayangkan.
Ayo bersama-sama membangun ekosistem pendidikan dan Indonesia yang humanis!
Atas perhatiannya, dihaturkan terima kasih!
Salam kompak,
KOMDIK