Ada beberapa artikel di Kompasiana yang membahas air bekas pegolahan PLTN Fukushima (ALPS).
Akan tetapi, tidak semua yang ditulis itu benar atau sesuai kenyataan.
Misalnya : Air bekas pengolahan warnanya hitam, ada banyak ikan yang mati. Ini HOAX.
Berita bantahan bisa disimak disini https://news.yahoo.co.jp/articles/84d5f7b30627fef39fa21a545a122dfff8429795
Lalu ada diberitakan orang bernama Sonoda meninggal setelah minum air olahan, ini juga HOAX.
Berita bantahan bisa disimak disini https://news.yahoo.co.jp/articles/d0ce6e350eb7ca054bec57cd1e4b790a620ab2e4
Jika Anda ingin tahu lebih detil tentang bagaimana proses pengolaham sila klik link berikut https://www.meti.go.jp/earthquake/nuclear/hairo_osensui/english/shirou_alps/no1/
Tentang bahaya atau tidak, tentu kita serahkan pada para ahli. Kalau Anda membacanya, pendapat mereka juga banyak perbedaan. Jika bukan ahlinya, sebaiknya kita tidak mengambil kesimpulan sendiri.
Secara internasional, tindakan Jepang sudah disetujui oleh IAEA dan UN.
"The International Atomic Energy Agency, the United Nations organization responsible for nuclear monitoring, agreed it was feasible. TEPCO says that if it receives approval, the water in the tanks would be released into the sea offshore Fukushima very slowly, over several decades"
Lalu, apakah saya masih akan terus makan hasil laut Jepang? Ya tentu saja. Saya juga terus disini (Tokyo) semenjak bencana 2011 (saat meledaknya salah satu reaktor PLTN di Fukushima).
Mari kita bagikan berita yang sehat (bukan hoax) dan bermanfaat buat semua.
Salam.